Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Perhatikan
tanaman atau tumbuhan yang ada disekitar rumah anda atau tempat tinggal atau
dimana pun! Tentunya tanaman tersebut terdiri atas berbagai macam organ seperti
akar, batang, daun, buah, bunga dan biji. Masing-masing organ tersebut memiliki
peranan penting bagi tumbuhan. Bagaimana struktur dari masing-masing organ
tumbuhan tersebut...? Jaringan apa sajakah yang menyusun organ-organ
tersebut...?
A. Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel
melakukan pembelahan diri. Namun, pada perkembangan lebih lanjut, pembelahan
sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang
bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada
korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel
meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan.
Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri
lagi. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang
terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan
ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar disebut meristem
apikal. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar
bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan
primer.
b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem ini berasal dari jaringan
dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut
pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar
tubuh tumbuhan.
Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan,
meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk
utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara
jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan
permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus
(felogen).
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah
berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk
memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel
meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.
Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa
dibedakan atas jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer berasal
dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal dari meristem
sekunder.
Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan
tingkat tinggi antara lain :
a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan ini terdapat pada permukaan
organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, buah, dan biji.
Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh
faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat berkembang
menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma,
sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.
b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup
dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan
kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang
kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang
memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong
dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang
bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup.
Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan
dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal
daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk
untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder
dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa
menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang
disokongnya.
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati
yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat.
Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut
(serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk
untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut
biasanya berbentuk seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau
dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek
daripada serat.
d. Jaringan pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat
tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur
lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
1) Xilem
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati,
dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga
sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati
batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut
xilem, dan parenkim xilem.
2) Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis,
unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem.
Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3
tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
1) Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika
berkas pengangkut xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian
luar dari xilem.
Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu
kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat
kambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada
dicotyledon dan gymnospermae. Pada
kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium misal pada
monocotyledon.
2) Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris
apabila xylem dikelilingi floem atau sebaliknya.
3) Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem
letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran. Contoh pada akar
monocotyledon.
e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar
internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan
sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah.
Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar
adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu
ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah
terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan
membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
B. Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi
menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat
makanan, tetapi hanya bagian tertentu saja yaitu bagian yang belum diliputi
gabus dan bagian yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan makanan
ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak cocok, misalnya
karena aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya keasaman
tanah.
Bagian-bagian akar adalah sebagai berikut.
a. Meristem
apikal
Meristem apikal terdapat di bagian ujung akar,
merupakan titik awal pertumbuhan akar. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah
pemanjangan, dan kemudian daerah deferensiasi. Daerah diferensiasi dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Daerah pendewasaan jaringan primer
b. Daerah jaringan primer yang sudah dewasa.
Setelah itu terjadi pertumbuhan jaringan sekunder.
b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau bagian
yang menutupi meristem apikal. Kaliptra berfungsi sebagai sarung pelindung
akar. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel
parenkim. Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara berkesambungan, dan
sel dibawahnya menjadi berlendir. Sel-sel baru terbentuk pada tudung akar
bagian dalam dari meristem apikal.
Struktur anatomi akar dari luar ke dalam
adalah sebagai berikut.
a. Epidermis
(lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel
yang tersusun rapat. Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Pada daerah
dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar.
Bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
b. Korteks
(lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan daerah antara epidermis
dengan silinder pusat. Korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berdinding
tipis dan tersusun melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang antarsel
sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi korteks adalah sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan.
c.
Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah
dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang tersusun rapat tanpa ruang
antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus. Penebalan berupa
rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti pita ini disebut pita kaspari.
Penebalan semula berupa titik yang disebut titik kaspari. Penebalan gabus
menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder
pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang
disebut dengan sel penerus. Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke
dalam pembuluh akar.
d. Stele
(silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)
Silinder pusat terletak di sebelah dalam
endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem)
yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan mineral, dan perisikel
yang berada tepat di sebelah dalam endodermis. Perisikel berfungsi membentuk
akar cabang. Akar ini akan menembus ke luar melalui endodermis, korteks, dan
epidermis. Pertumbuhan cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen. Pada
tanaman dikotil, di antara xilem dan floem terdapat kambium ikatan pembuluh.
Pada tanaman monokotil, selain xilem dan floem terdapat empulur tetapi tidak
terdapat kambium ikatan pembuluh.
Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat
dua macam akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
a. Akar
tunggang
Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh
terus menjadi akar primer (akar pokok). Akar tunggang terdapat pada tumbuhan
dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka. Berdasarkan percabangan dan bentuknya,
akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1) Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit
bercabang. Jika ada percabangannya biasanya terdiri atas akar-akar halus yang
berbentuk serabut. Akar tunggang demikian sering kali berhubungan dengan
fungsinya menyimpan air dan makanan. Akar tersebut mempunyai bentuk yang
istimewa. Akar tunggang pada tanaman wortel dan lobak disebut dengan akar
tombak atau akar pena. Ada juga akar tunggang yang berbentuk gasing seperti
yang terdapat pada tanaman bengkoang dan bit karena pangkal akar besar
membulat. Akar-akar serabut sebagai cabang hanya terdapat pada ujung yang
sempit meruncing.
2) Akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk
kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak sehingga memberi
kekuatan yang lebih besar pada batang. Daerah perakaran menjadi luas sehingga
penyerapan makanan lebih banyak. Akar tunggang jenis ini banyak dijumpai pada
tanaman yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka, rambutan dll.
b. Akar
serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari
pangkal batang setelah akar lembaga (embrio) mati. Akar ini terutama terdapat
pada tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan berakar tunggang terdapat akar lembaga
yang tumbuh terus membesar dan memanjang dan akhirnya menjadi akar primer atau
akar pokok, sedangkan pada tumbuhan berakar serabut akar lembaga tidak tumbuh
terus dan akhirnya mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang
ukurannya lebih kecil daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.
Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam
berbagai bentuk, yaitu:
1) akar bentuk benang, misalnya pada tanaman
padi dan jagung,
2) akar gantung atau akar udara, misalnya pada
pohon beringin,
3) akar pengisap, misalnya pada benalu,
4) akar pelekat, misalnya pada sirih,
5) akar nafas, misalnya pada bogem,
6) akar tunjang, misalnya pada pandan dan
bakau,
7) akar pembelit, misalnya pada vanili,
8) akar banir, misalnya pada sukun, dan
9) akar lutut, misalnya pada pohon tanjung.
Fungsi akar antara lain sebagai berikut :
a. Menyerap air dan unsur
hara dari dalam tanah
Akar dipergunakan oleh tumbuhan untuk
memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Akar menyerap
bahan-bahan mineral bersamaan dengan air dari lingkungannya. Air masuk ke dalam
akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar atau bulu akar merupakan perubahan
bentuk dari jaringan epidermis akar yang berfungsi mengisap air dan unsur-unsur
hara dari dalam tanah.
b.
Memperkokoh berdirinya batang tanaman
Akar dapat memperkokoh berdirinya tumbuhan
sehingga dapat berdiri tegak di tempat tumbuhnya. Tumbuhan yang tinggi
membutuhkan sistem perakaran yang semakin kuat untuk menahan terpaan angin yang
semakin besar.
c.
Tempat menyimpan cadangan makanan
Sebagian tanaman menyimpan cadangan makanan
pada akarnya. Makanan yang disimpan biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan
makanan yang tersimpan dalam akar dipergunakan selama masa pertumbuhan tertentu
dan akan digunakan untuk proses pertumbuhan pada masa pertumbuhan selanjutnya.
Sebagian tanaman yang tergolong herba sangat tergantung pada cadangan makanan
yang tersimpan dalam akar terutama untuk mengatasi kondisi lingkungan yang
buruk, misalnya pada musim kemarau sehingga tanaman tersebut dapat bertahan
hidup.
d.
Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga
membutuhkan oksigen untuk melakukan pernapasan seperti halnya sel-sel pada
makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen tersebut maka
akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang gembur
akan lebih mudah ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan semakin
banyak dibandingkan tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos
atau tanah berpasir memiliki banyak rongga sehingga mudah ditembus udara.
e. Alat perbanyakan secara vegetatif
Akar sebagai alat perbanyakan secara
vegetatif, misalnya pada pohon sukun dan cemara. Pada tanaman sukun dan cemara
akar yang menyumbul dari dalam tanah dapat menghasilkan tunas dan akhirnya
menjadi tanaman baru.
2. Batang
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan
bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun,
dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan
dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang
yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya
pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
Jenis batang pada tumbuhan angiospermae ada
tiga, yaitu:
1. Tipe lunak berair (herbaseus atau terna).
Contoh: Kaktus.
2. Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon
mangga, pohon beringin, pohon jati.
3. Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.
Beberapa spesies tumbuhan memiliki batang yang
mengalami modifikasi untuk fungsi yang beragam. Modifikasi batang antara lain
sebagai berikut.
1.
Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal
di dalam tanah atau dekat dengan permukaan tanah. Rhizoma mempunyai ruas-ruas
pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun seperti sisik. Di sepanjang rhizome
dapat dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan bagian bawah.
Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada famili
Zingiberaceae (jahe-jahean).
2.
Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya
tumbuh tegak di dalam tanah.
3.
Runner
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di
atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang
panjang, misalnya pada tanaman stroberi.
4. Umbi batang (tuber)
Misal pada kentang berkembangnya beberapa ruas
di ujung stolon. Mata tunas pada umbi kentang merupakan kuncup yang terdapat
pada buku batang, setiap mata tunas tersebut akan mampu berkembang menjadi
individu baru.
5.
Umbi lapis (bulb)
Umbi lapis merupakan kuncup besar yang
dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek
pada ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang
merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik. Umbi
lapis juga dijumpai pada tanaman tulip, lili, dan lain-lain.
6.
Umbi kormus (corm)
Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian
yang membengkak seluruhnya merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk
sisik menutupi seluruh permukaan kormus.
3.
Daun (Folium)
Pada daun terjadi peristiwa fotosintesis.
Fotosintesis untuk memasak bahan makanan penyusun energi bagi tumbuhan ini
dilakukan pada bagian daun yang disebut klorofil.
Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di
epidermis atas dan bawah daun. Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada
epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun. Hal ini
merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah
stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengerut. Sel penjaga ini
mengatur ukuran stomata yang berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2)
yang terdapat di dalam daun dengan lingkungan luar. Selain itu, stomata juga
berperan dalam pengaturan hilangnya air dari tumbuhan. Sistem jaringan dasar
pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan dikotil, mesofilnya
terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.
Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80
% kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang merupakan tempat pertukaran
gas karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak.
Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di seluruh mesofil.
Satu berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel
parenkim berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh.
Berkas pembuluh yang terdapat pada daun tersambung
secara kontinu dengan berkas pembuluh yang terdapat pada batang. Hal ini
memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari tanah ke daun dan
juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke bagian
tumbuhan lainnya. Pada tumbuhan jagung dan tebu, seludang pembuluh adalah
tempat terjadinya siklus Calvin dari proses fotosintesis.
3 komentar:
boleh lah.. buat cari-cari untung...
Yea Hrus lh.... Nmanya jga ilmu.....!!!!!
Posting Komentar